NitrouZ Daily Blog

Sabtu, 27 November 2010

air tanah makalah


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah yang membentuk itu dan di dalam retak-retak dari batuan. Yang terdahulu disebut air lapisan dan yang terakhir disebut air celah (fissure water)- Mengingat sistem pergerakan air celah tidak diketahui, maka di sini terutama akan dibicarakan mengenai air lapisan. Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a.    Air Tanah Preatis Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
b.    Air Tanah Artesis Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.

B.     Perumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran tentang air tanah?
2.      Bagaimana gambaran tentang kerugian akibat pemanfaatan air tanah?

C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui gambaran tentang air tanah
2.      Untuk mengetahui gambaran tentang kerugian akibat pemanfaatan air tanah


D.     Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.  Manfaat bagi Institusi Muhammadiyah
Sebagai pustaka dan sebagai salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat.
2.  Bagi Peneliti lainnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan kajian bagi penulis.
3.  Merupakan suatu pengalaman yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dan sebagai suatu penelitian ilmiah dalam rangka menyelesaikan tugas kuliah.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi air tanah
Air tanah yang bersangkutan dengan pengembangan air, diklasifikasi dalam lima jenis sesuai dengan keadaan kondisi air tanah yakni, air tanah dalam dataran alluvial, air tanah dalam kipas detrital, air tanah dalam terras dilluvial, air tanah di kaki gunung api dan air tanah dalam zone batuan retak.

B.     Air tanah dataran alluvial
Volume air tanah dalam dataran alluvial ditentukan oleh tebal, penyebaran dan permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam alluvium dan dilluvium yang me­ngendap dalam dataran. Air susupan, air tanah yang dalam dan air tanah sepanjang pantai mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
(1) Air susupan (influent water)
Air tanah dalam lapisan yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air sungai, disebut air susupan.
Titik permulaan peresapan air sungai dapat diperkirakan dari garis kontur per­mukaan air tanah. Makin panjang jaraknya dari titik permulaan, biasanya makin kecil tahanan listriknya, karena makin panjang penyusupan itu, makin banyak bahan-bahan listriknya yang larut dalam air tanah. Jadi kondisi air susupan dapat diketahui dengan
garis tahanan iso-listrik dari air tanah.
Koefisien permeabilitas dari lapisan yang diendapkan di dataran alluvial yang sebagian besar terdiri dari pasir dan kerikil adalah kira-kira 10-1 sampai 10-2 cm/det. Mengingat gradien hidroliknya hampir sama dengan gradien sungai, maka kecepatan alirannya juga besar. Jadi suhu air dan kwalitasnya adalah lebih menyamai suhu dan kwalitas air sungai dari pada air tanah.

Permukaan air tanah itu dangkal, sehingga pengambilan air dapat diadakan dengan sumur dangkal atau drainasi pengumpul. Dalam periode kurang air, voluma air susupan itu sangat berkurang. Arah aliran air berubah dan air tanah itu keluar ke sungai sehingga memerlukan penyelidikan yang cukup untuk menentukan cars pengambilan air. Untuk meningkatkan effisiensi pengambilan air, maka arch letak drainasi pengumpul harus tegak lures pada garis kontur permukaan air.
(2)   Air tanah di lapisan yang dalam
Alluvium dan dilluvium yang diendapkan setebal seratus sampai beberapa rates meter di dataran alluvium terdiri berganti-ganti dari lapisan pasir dan lapisan kerikil, lapisan loam dan lapisan lempung. Air tanah di lapisan yang dalam selalu tertekan dan seringkali permukaan air yang tertekan itu terdapat di dekat permukaan tanah.
a.         Permeabilitas dari akuifer adalah kira-kira 10-2 sampai 10-3 cm/det dan
mengingat permukaan air hidrolik itu dalam, maka pengambilan air dilakukan
dengan sumur dalam.
Untuk pipa 300 mm, dalam 100 mm, kapasitas pompa adalah kira-kira 1.000 sampai 3.000 ml/hari.
Penurunan permukaan tanah dapat terjadi oleh konsolidasi lapisan lempung yang disebabkan oleh penurunan permukaan air tanah.
Jika pemompaan diadakan pada lapisan yang dalam, maka penurunan per­mukaan air tertekan itu besar dan jari-jari lingkaran pengaruh dapat mencapai beberapa kilometer.
(3)   Air tanah sepanjang pantai
Mengingat sumur di tepi pantai itu tidak dapat dipergunakan kembali setelah dimasuki air asin, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

C.    Keadaan air tanah
(1)      Lapisan permeabel dan lapisan impermeabel (Permeable layer and Imperpmeable layer)
Lapisan yang dapat dilalui dengan mudah oleh air tanah seperti lapisan pasir atau lapisan kerikil disebut lapisan permeabel. Lapisan yang sulit dilalui air tanah seperti lapisan lempung atau lapisan Ott disebut lapisan kedap air (aquiclude) dan lapisan yang menahan air seperti lapisan batuan (rock) disebut lapisan kebal air (aquifuge). Kedua jenis lapisan ini disebut lapisan impermeaberl-apisan permeabel yang jenuh dengan air tanah disebut juga akuifer (lapisan pengandung air).
(2)   Air bebas dan air terkekang (Free water and confined water)
Air tanah dalam akuifer yang tertutup dengan lapisan mendapat tekanan dan disebut air terkekang. Air tanah dalam akuifer yang tidak tertutup dengan lapisan impermeabel disebut air tanah bebas atau air tak terkekang. Pl rmukaan air tanah di sumur dari air tanah bebas adalah permukaan air bebas dan permukaan air tanah dari akuifer adalah permukaan air terkekang. Jadi permukaan air bebas adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone aerasi (tak jenuh) di atas zone yang jenuh.
Air bebas mempunyai suatu keadaan yang pelik di dalam tanah yang disebabkan oleh KapLlaritas. Sebaliknya permukaan air tanah terkekang itu ditentukan oleh gradien antara titik pemasukan d titik pengeluaran dan oleh karakteristik dari akuifer. Umpamanya, seperti terlihat dalam gambar di bawah, jika selisih permukaan air dan jarak antara tanki A dan mulut drainasi C itu tetap, maka gradien dari tekanan air terkekang ini tidak berubah - meskipun pipa penyalur B itu melengkung atau tidak melengkung. Tekanan air yang terkekang sedemikian adalah sama dengan permukaan air tanah terkekang.



(3)   Air tanah tumpang (Perched ground water)
Jika di dalam zone aerasi terbentuk sebuah lapisan impermeabel, maka air tanah yang terbentuk di atas lapisan ini disebut air tanah tumpang. Air tumpang ini tidak dapat dijadikan sebagai usaha pengembangan air karena mempunyai variasi permukaan air dan volume.
 
 (4) Sifat-sifat akuifer dan batuan dasar
Dalam hal-hal tertentu, corak batuan dasar dan sifat akuifer dapat diketahui dari corak air tanah. Seperti terlihat dalam Gbr. 6-4(a), jika lapisan A yang permeabel terletak di atas batuan dasar Ba yang mempunyai titik perubahan gradien yang besar, maka gradien air tanah itu juga berubah menjadi curam pads titik perubahan tersebut di atas. Akan tetapi, dalam Gbr. 6-4(b) dapat dilihat, bahwa jika batuan dasar p sampai 4 mempunyai gradien yang berlawanan terhadap gradien air tanah, maka aliran air tanah pads bagian,tuan dasar p.q sampai r akan menjadi tidak normal dan permukaan air tanah seolah-1.6 ah akan berbentuk garis lurus p sampai s.

(5) Air tanah di dalam terras diluvial (Gbr. 6-13)
Air tanah dalam terras diluvial yang tertutup dengan endapan terras yang agak tebal ditentukan oleh keadaan bahan dasar dan daerah pengaliran dari terras. Kondisi-kondi­sinya adalah sebagai berikut:
Ql Pada lembah bagian dari batuan dasar terdapat akuifer yang tebal dan mata air akan keluar pada bagian di mana batuan dasar itu letaknya dangkal.
Jika terras itu bersambungan dengan kaki gunung api dan endapan lapisannya juga bersambungan dengan endapan kasar gunung itu, maka pengisian air tanah akan menjadi besar meskipun daerah aliran terras itu kecil.
(6) Air tanah di kaki gunung api
Mengingat kaki dari gunung api itu mempunyai topografi dan geografi yang aneh, maka air tanahnya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Qt Kaki gunung api itu mempunyai latar belakang yang tinggi, sehingga bagian ini mempunyai curah hujan yang lebih banyak dari pada daerah sekelilingnya. Pengisian air tanah tentu lebih banyak.
Fragmen-fragmen gunung api mempunyai ruang-ruang yang banyak dan dapat dengan mudah menyalurkan air tanah. Pada bagian ujuhg terras akan terbentuk.

D.    Kerugian Akibat Pemanfaatan Air Tanah
Air tanah merupakan satu bagian dalam proses sirkulasi alamiah. Jika pemanfaatan air tanah itu memutuskan sistem sirkulasi yakni jika air yang dipompa melebihi besarnya pengisian kembali (recharge) maka akan terjadi pengurangan voluma air tanah yang ada. Berkurangnya voluma air tanah itu akan kelihatan dalam bentuk penurunan permukaan air tanah atau penurunan tekanan air tanah secara terus menerus. Penurunan permukaan Air atau tekanan air ini akan mengakibatkan penurunan fasilitas pemompaan dan jika penurunan ini melampaui suatu limit tertentu maka fungsi pemompaan akan hilang. Akhirnya sumber air tanah itu akan menjadi kering. Jadi untuk menghindarkan pe­ngurangan voluma air tanah yang ada, maka harus dijaga supaya besarnya pemompaan itu cocok dengan pengisian kembali. Untuk lapisan yang dangkal yang mempunyai pengisian kembali yang besar dengan kecepatan sirkulasi yang tinggi, dapat dilaksanakan pemompaan air tanah yang besar. Jika kecepatan sirkulasi itu rendah, maka besarnya pemompaan harus dibatasi. Akan tetapi, seringkali penggunaan secara terpusat air tanah terkekang pada lapisan yang dalam akan mengakibatkan penurunan permukaan air setelah berlangsung bertahun-tahun.
Penurunan permukaan air tanah atau tekanan air tanah secara terus menerus dapat mengakibatkan penurunan tanah dan penerobosan air asin ke dalam air tanah. Pe­nurunan tanah tersebut di atas dapat menjadi problem sosial yang besar. Kadang-kadang kerusakan-kerusakan yang timbul adalah cukup besar dan penurunan tanah itu bukan hanya mempengaruhi penduduk yang menggunakan air tanah, tetapijuga mempengaruhi penduduk yang diam di daerah yang turun itu.  Demikian pula penerobosan air asin ke dalam air tanah yang mengakibatkan sumur-sumur itu tidak mungkin digunakan, mempunyai pengaruh yang sangat besar. Akibatnya, pemikiran yang tidak dapat menerima pemanfaatan air tanah karena mengakibatkan penurunan tanah dan penerobosan air asin adalah sangat penting.
Akan tetapi penurunan tanah atau penerobosan air asin tidak seluruhnya diakibat­kan oleh pemompaan yang berlebihan. Kejadian-kejadian ini mempunyai hubungan erat dengan kondisi geologi di daerah air tanah dan jenis air tanah itu. Penurunan tanah terjadi karena penurunan tekanan air tanah dalam akuifer mengakibatkan air yang berada dalam lapisan lempung di bawah dan di atas itu diperas. Sebab-sebab utama yang mengakibatkan penurunan tanah adalah sebagai berikut:
(1)   Adanya lapisan atas dan bawah dari akuifer yang menderita penurunan oleh konsolidasi karena air yang diperas keluar. (Contoh, lapisan lempung lemah).
(2)   Besarnya penurunan permukaan air tanah harus cukup besar dan cukup lama sehingga dapat mengakibatkan penurunan konsolidasi lapisan-lapisan atas dan bawah dari akuifer.
Sebab-sebab utama terjadinya penerobosan air asin adalah sebagai berikut. Akuifer itu berhubungan dengan air laut. Besarnya penurunan permukaan air harus cukup besar sehingga dapat me­ngakibatkan penerobosan air asin. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, air tanah yang mempunyai bahaya penurunan tanah atau penerobosan air asin adalah:
Penurunan tanah
(1)   Air tanah terkekang dalam zone delta
Lapisan lempung lemah wring terdapat pada pengendapan dalam zone delta. Tebal keseluruhannya adalah besar. Jadi pengambilan yang lebih air tanah terkekang dalam zone delta itu, pasti akan mengakibatkan penurunan tanah dan besarnya penurunan adalah sangat besar. Contoh sedemikian dapat dilihat pada delta Koto di Tokyo Metropolis, dataran Nobi, dataran Osaka dan lain-lain. Di dataran Nobi pada bagian yang tebal lapisan alluvialnya terdapat tempat di mana penurunan tahunannya mencapai 20 cm.
(2)   Air terkekang di dataran alluvial
Jika dilaksanakan pemompaan lebih air tanah terkekang dalam bagian bawah lapisan alluvial, dalam dilluvium atau dalam bagian atas Tersier Neogen, maka ada kemungkinan yang besar akan terjadi bahaya penurunan tanah yang disebabkan oleh lapisan lempung yang terdapat dalam lapisan-lapisan tersebut di atas. Akan tetapi pada bagian dataran yang berasal dari kerucut detrital dan lapisan yang mempunyai kadar lapisan-lapisan pasir dan kerikil yang tinggi, tidak akan terjadi penurunan tanah yang besar.
(3)   Air terkekang dalam terras dilluvial
Jika terras dilluvial itu terdiri dari lapisan dilluvial termasuk lapisan lempung, maka sudah tentu dapat diperkirakan akan terjadi penurunan tanah. Akan tetapi, jika lapisan lempung di bawah terras dilluvial itu memperoleh konsolidasi yang terdahulu seperti pengangkatan daratan, diikuti erosi dan lain-lain maka dalam hal-hal tertentu besarnya penurunan tanah adalah kecil. Demikian pula jika dalam ke lapisan batuan dasar cukup kecil, dan lapisan dilluvial itu sebagian besar terdiri dari lapisan-lapisan kerikil dan pasir, maka tidak akan terjadi penurunan tanah. Jika di atas dan di bawah akuifer tidak terdapat sedimen lempung dan lain-lain, maka tidak akan terjadi penurunan tanah.
(4)   Penerobosan air asin ke dalam air tanah
(1)   Air tanah bebas di pantai
Jika terdapat keadaan yang sesuai dengan hukum Herzberg di mana air asin telah berada di bawah akuifer, maka air asin akan segera menerobos ke dalam sumur setelah permukaan air yang dipompa itu berada lebih rendah dari permukaan air laut. Demikian pula jika akuifer itu tidak tebal, maka penerobosan air asin perlahan-lahan akan me­nyebar dari pantai.
(2)   Air tanah terkekang di pantai
Jika tekanan air tanah pada mulut akuifer di laut menjadi lebih rendah dari tekanan air laut, maka mulailah penerobosan air asin terjadi.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Air tanah diklasifikasi dalam lima jenis sesuai dengan keadaan kondisi air tanah yakni, air tanah dalam dataran alluvial, air tanah dalam kipas detrital, air tanah dalam terras dilluvial, air tanah di kaki gunung api dan air tanah dalam zone batuan retak. Penurunan permukaan air tanah atau tekanan air tanah secara terus menerus dapat mengakibatkan penurunan tanah dan penerobosan air asin ke dalam air tanah. Pe­nurunan tanah tersebut di atas dapat menjadi problem sosial yang besar. Kadang-kadang kerusakan-kerusakan yang timbul adalah cukup besar dan penurunan tanah itu bukan hanya mempengaruhi penduduk yang menggunakan air tanah, tetapijuga mempengaruhi penduduk yang diam di daerah yang turun itu.  Demikian pula penerobosan air asin ke dalam air tanah yang mengakibatkan sumur-sumur itu tidak mungkin digunakan, mempunyai pengaruh yang sangat besar. Akibatnya, pemikiran yang tidak dapat menerima pemanfaatan air tanah karena mengakibatkan penurunan tanah dan penerobosan air asin adalah sangat penting.

B.     Saran
Pemanfaatan air tanah harus dilakukan secara bijak guna menjaga keseimbangan ekosistem wilayah di bumi, sehingga untuk generasi ke depan air tanah masih dapat mencapai suatu kualiatas air tanah yang relative stabil. Sehingga tercipta lingkungan yang sehat.


DAFTAR PUSTAKA

Giancoly, Douglas. 2001. Permeabilitas Air Tanah. Erlangga:Jakarta.

Anonymous. 2007. Air  Tanah. http://forum.yogyafree.net [ 1 Juli 2009]

















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar